Bermimpi dan Berharap
Bermimpi dan Berharap. Setelah di artikel sebelumnya kita sudah mengenal tentang mimpi, visualisasi pikiran dan visualisasi penglihatan, kita masuk ke artikel ini yang akan membahas tentang bermimpi dan berharap. Inilah dua unsur selanjutnya yang harus kita pahami dan kita renungkan. Bermimpi adalah menggambarkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan si pemimpi akan berusaha untuk mewujudkan impiannya itu untuk terjadi di dalam kehidupannya secara nyata dan ril dengan memanfaatkan segala potensi yang dia miliki dan menjalankan suatu keharusan yang menjadi tindakan yang baik. Para pemimpi ini adalah mereka yang memiliki arahan untuk mewujudkan suatu titik dimana dia impikan dan dalam konteks ini adalah kesuksesan. Artinya, mereka memiliki arah untuk menjadi sukses dan mereka tahu persis dimana dan apa kesuksesan itu. Sebaliknya, berharap adalah situasi atau keadaan dimana ada hal yang diinginkan terjadi tetapi tanpa pemikiran dan tindakan yang nyata. Yang menginginkan suatu situasi terjadi tetapi tidak ada pemikiran dan tindakan yang bisa mewujudkan hal tersebut terjadi, contohnya mendambakan bantuan orang lain dan lain sebagainnya.
Sponsore Jasa Pembuatan Website Murah
Perbedaan yang paling mendasar dalam kedua unsur ini adlaah terletak pada akarnya. Kita bisa menyaksikand an memahami dengan otak kita masing masing bahwa pemimpi dalam konteks ini adalah mereka yang kreatif menggambarkan dalam benak mengenai masa depan penuh kesuksesannya dan akan merancangkan suatu planing dimana dia akan mengupayakan impiannya itu terjadi dalam hidupnya dengan mengandalkan setiap potensi yang dia miliki. Berbeda dengan berharap yang sifatnya sudah pasti pasif. Contoh sederhanany adalah seperti seorang penjudi atau sejenisnya. Yang selalu menginginkan menang dan meraih kekayaan atau kesuksesan dengan nomor lotre yang dia beli atau kupon undian yang bisa dia dapatkan. Orang atau pihak seperti ini adalah mereka yang berharap dan yakin bahwa kekayaan atau kesuksesan bisa didapatkan dengan mudah dan instan. Jika kita mengenal ilmu stantistik atau paling tidak perbandingan, maka untuk satu nomor lotre saja akan bersanding dengan jutaan nomor lainnya yang dimiliki orang berbeda, artinya satu dibanding jutaan. Dan mereka yang percaya demikian akan selalu berharap dia menang dan itu terjadi. Walaupun memang dapat itu semua menjadi suatu kebodohan. Berbeda dengan mereka yang berimpi kreatif, dia akan selalu mengusahakan impian atau gamabran kesuksesannya itu benar benar terjadi di dalam kehidupannya dengan pengorbanan dan tindakan yang nyata.
Jadi langkah atau hal yang kedua yang harus ada di dalam benak anda adalah hal positif ini, setelah anda memiliki pengenalan terhadap visualisasi dari pemikiran dan visualisasi penglihatan, maka yang selanjutnya adalah dengan menjadi seorang pemimpi kreatif, yang memiliki gambaran secara pasti mengenai apa yang akan diraih dan apa saja yang harus dikorbankan dan dilakukan sebagai tindakan yang memiliki wujud nyata. Contoh sederhana dari kedua hal diatas adalah dalam keseharian kita sendiri. Kita sering memiliki harapan atau keinginan untuk menjadi sorang manajer atau kenaikan maupun promosi dalam jabatan kita di tempat kerja, maka itu akan menjadi angan angan belaka karena memang sifatnya pasif dan tidak ada tindakan nyatanya. Lalu, apakah keinginan atau harapan ini terjadi tentu saja tidak. Berbeda dengan seorang pegawai yang baru masuk dan bermimpi suatu kenaikan atau promosi jabatan terjadi atau didapatkannya. Maka dia akan menggambarkan secara detail mengenai hal indah tersebut, apa saja yang akan terjadi, seperti apa rasanya dan apa saja manfaatnya bagi dirinya di dalam hidupnya dan dia akan memikirkan secara pasti dan realistis mengenai apa saja yang ahrus dilakukan dan dijalankan untuk mewujud nyatakan impiannya itu. Lalu, pertanyaannya apakah orang tersebut dapat mendapatkannya ? jawabannya relatif sebab ada faktor eksternal ayng terkadang berpengaru tetapi 99 persen dapat dikatakan ya, itu pasti. Mengapa demikian ? sebab sesuatu atau apa yang dia gambarkan itu dan perasaan yang menjadi buah dari pikirannya, akan melecut dirinya dan menjadi bahan bakar yang memotivasinya untuk mengabaikan rasa sakit akibat pengorbanan, rasa letih dan sebagainnya sehingga akan tercipta suatu kemajuan yang akan terlihat nyata dan berakhirpada kesuksesan pewujudnyataan atas impiannya itu.
Seorang yang terlalu banyak berharap adalah satu tipe dari manusia saat ini. mereka datang dari kalangan yang percaya bahwa segala sistem dan yang akan terjadi dalam dirinya bergantung pada yang namanya nasib atau takdir dan keberuntungan atau hokilah yang bisa mengubah semuanya itu menjadi lebih baik. Betapa salahnya pikiran seperti ini, ini sama saja mengharapakan memenangi lotre yang harus bersanding dengan jutaan nomor lainnya yang sama sama memiliki prosentasi 1 banding jutaan yang tentunya akan terasa hampir mustahil terjadi di dalam hidup ini. dan kalangan satunya lagi adalah kalangan orang yang percaya bahwa kesuksesan dan segala yang baik yang layak diharapkan untuk terjadi di dalam hidup ini berasal dari tindakan dan buah dari wujudnyata pengorbanan dan tindakan yang dia lakukan, mereka yang percaya bahwa, diri, lingkungan sekitar dan sosial adalah hal ayng berpengaruh, bukan nasib tadi.
Comments
