Bahaya! Bisnis Anda Akan Gagal Jika Anda Masih Memiliki Mental Pedagang
xxx2
blonde fatty gives titjob to a photographer. site two erotic and hot emo beauty bitches fucking out together.
sadomasochism pictures.
Mental penyebab kegagalan bisnis. Resiko bisnis yang paling ditakuti para pengusaha adalah kebankrutan atau kegagalan dalam bisnisnya. Seringkali resiko bisnis ini membuat orang menjadi takut untuk berkarir sebagai seorang pebisnis. Demikian juga bagi mereka – mereka yang sudah memberanikan diri untuk terjun ke dalam dunia bisnis, kebanyakan akan mengalami kegagalan dalam bisnis atau usaha yang didirikan dan dijalankannya. Setelah diteliti, ada satu kesalahan umum yang memang seringkali ditemukan sebagai penyebabnya dari kebanyakan pebisnis yang gagal tersebut. faktornya adalah berhubungan dengan mentalitas atau mindset atau pemikiran dari pebisnis – pebisnis itu sendiri. nah, dalam bahasan kali ini, kita juga akan membahas seputar topik yang satu ini, dimana disini kita akan mengenali mental – mental pedagang yang sering dikira orang adalah mentar entrepreneur. Pastinya jika kita menjalankan usaha atau bisnis dengan mental seperti ini, maka bisnis kita akan sulit maju, hanya diam disitu – situ saja, demikian sebaliknya, bisnis itu berada diambang kejatuhannya. Sekarang mari kita simak secra langsung 4 mentalitas pedagang dibawah ini yang sering menyebabkan kegagalan bisnis ;
Mengurus Semua Hal Dan Menganggap Bahwa Semuanya Tidak Beres Tanpa Dirinya
sponsor halo jasa
Mengurus Semua Hal yang ada dalam bisnis adalah kebiasaan dari seorang pedagang. Seorang entrepreneur yang baik menyadari betul bahwa dirinya tidak akan mampu menghandle atau mengurusi setiap hal yang ada dalam bisnisnya seorang diri. Itulah sebabnya mereka merekrut mereka mereka atau orang – orang yang memang memiliki pengetahuan dan keahlian di bagiannya masing – masing, untuk membantu mengurus hal – hal yang ada dalam lingkup bisnisnya. Lain ceritanya dengan mentalitas pedagang, mereka memiliki pemikiran bahwa bisnis akan hancur atau setiap hal dalam bisnisnya tidak akan beres tanpa ada campur tangan dirinya. Seorang entrepreneur menyadari sunguh keterbatasan yang dimilikinya, mereka lebih cenderung untuk mengarahkan serta melakukan pengawasan daripada mengurus semuany a seorang diri. Hal seperti ini sering ditemukan pada bisnis – bisnis yang memang tidak ada kemajuannya, sebab sang pengusahanya hanya sibuk mengurus setiap masalah atau kebutuhan yang ada, bukan mengupayakan atau memikirkan pengembangan dan kemajuan bisnisnya, inilah mentalitas pedagang yang pertama.
Jika Bisnis Sedang Menghasilkan Banyak Uang Maka Itu Kesempatan Untuk Menikmatinya
Adakalanya, bisnis akan menghasilkan banyak uang dalam sekejap atau waktu yang singkat. Dan momen seperti ini sering digunakan untuk menikmati hasil tersebut, padahal ada yang jauh lebih penting dari hal itu. Seorang entrepreneur sejati cenderung akan melakukan pengembangan sayap bisnis, atau juga membuka cabang baru atas usahanya ketika bisnis mereka mulai menghasilkan pendapatan yang baik. Mereka mengutamakan pemngembangan skala bisnis dibandingkan godaan kenikmatan yang bisa dirasakan ketika mereka mulai menyentuh hasil bisnis mereka tersebut. momen seperti ini memang kesempatan emas untuk mengembangkan skala bisnis menjadi lebih besar. Lain ceritanya dengan mentalita pedagang yang justru akan langsung gembira menikmatinya, membeli motor, atau mobil atau lain sebagainya. seringkali bisnis justru gagal karena tidak memiliki backup yang kuat sebab anggaran yang dihasilkan dari pendapatan justru habis atau terus berkurang karena terlalu sering dialokasikan kepada kebutuhan pribadi sang pemilik usahanya. Inilah mentalitas yang kedua yang seringkali kurang disadari.
Berfokus Pada Angka Penjualan
Point ketiga ini masih memiliki kaitan yang erat dengan point kedua tadi, dimana godaan penghasilan atau pendapatan yang besar seringkali menjadi fokus banyak pengusaha. Untuk mewujudkannya mereka menggunakan berbagai cara yang membuat mereka cenderung memperhatikan atau mementingkan status atau tingkatan penjualan setinggi – tingginya. Hal ini sering membuat kondisi seperti hit and run, dimana mereka memang mendapatkan banyak penjualan tetapi di sisi lainnya sang client atau pelanggan justru kapok menggunakan produk atau layanan jasa yang mereka pilih tersebut. lain ceritanya dengan para entrepreneur sejati yang mengetahui sungguh bahwa tingkatan penjualan tinggi adalah hasil dari usaha peningkatan kualitas. Jadi mereka tidak terfokus pada tingkatan penjualan kendati ini penting. Mereka lebih mementingkan kepuasan dan kepercayaan publik yang menggunakan produk atau jasa mereka, sebab dengan adanya rasa percaya atau puas dari para pelanggannya, maka tingkatan penjualan akan naik secara otomatis dan ini emang hasilnya, bukan yang menajdi fokusnya. Jadi anda bisa bayangkan ketika ada pembeli yang membeli namun ketika mereka mengunakan produk tersebut malah membuat mereka kapok, pastinya bisnis itu akan dinilai jelek karena kualitas produk atau jasanya demikian dan ini yang akan membuat pelanggannya lari dan membangun sugesti buruk di mata publik luas.
Tidak Memiliki Visi Jangka Panjang
Pedagang adalah pedagang dan pedagang juga bisa sebagai entrepreneur, kenali pedagang yang memang bermental pedagang dan pedagang yang bermental entrepreneur. Tidak semua pedagang memiliki jiwa pedagang, melainkan jiwa entrepreneur demikian juga sebaliknya. Dan memang untuk menjadi seorang pengusaha memang dirintis dari kecil sebagai seorang pedagang, kami sangat menganjurkan anda mengartikan dan memahami paragraf ini, dan kita akan membahas lebih dalam di bahasan yang selanjutnya. Nah, kaitannya dengan konteks ini, pedagang atau mental yang kita katakan kurang baik dalam bisnis, adalah mental yang hanya memkirkan jangka pendeknya saja, misalnya dengan bisa maka hari ini dan lusa, maka itu cukup. Hal ini tentunya tidak akan pernah mendorong kemajuan dalam bisnis tersebut. lain ceritanya dengan mentalitas entrepreneur, justru mereka akan mengirit pemenuhan kebuthan termasuk makan dan jajan untuk memutarkan pendapatan mereka guna meningkatkan skala bisnisnya. Sebab mereka tahu, bahwa bisnis yang mereka dirikan dengan keringat berpotensi besar dan sangat mau di masa mendatang dan ini yang mereka kejar.
Inilah Mental Penyebab Kegagalan Bisnis yang harus kita pahami dan jauhi, bukannya meremehkan para pedagang yang mau kerja keras, namun pemikiran atau mentalitas seperti ini memang terbukti tidak mampu menghasilkan daya saing dan kemajuan. Anda bisa berkonsultasi langsung seputar pembenuan mental dan karakter entrepreneur melalui layanan Halo Jasa. Disana ada banyak profesional yang siap membantu anda. Semoga sukses.
Comments
