Kekurangan Bisnis Franchise
Kekurangan Bisnis Franchise. Setelah pada artikel yang sebelumnya kita telah membahas tentang keunggulan atau kelebihan yang bisa kita dapatkan dengan menjalankan usaha franchise, maka kita akan membahas kekurangannya di artikel kali ini. sebelumnya, kita akan menyinggun kembali sedikit mengenai usaha franchise ini. seperti yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya, franchise adalah usaha waralaba yang dijalankan dengan membuka usaha dari membeli hak merk dagang dari pihak franchiser yang merupakan brand yang sudah terkenal di mata masyarakat luas. Tentunya kita bisa mendapat kemudahan yang sifatnya penting dalam menjalankan usaha franchise ini. franchise, bisa kita jadikan alternative bagi kita yang bingung mencari ide bisnis yang bagus untuk mewujudkan imipian memiliki usaha sendiri. Tentunya ketika kita mendirikan usaha, dibutuhkan ide bisnis yang teruji, sifatnya bagus dan bisa bertahan lama,bisa berkembang dengan mudah, memiliki strategi khusus dan segudang hal penting lainnya. Dan bagi anda yang bingung atau tidak mau repot repot memikirkan semua hal itu, franchise bisa menjadi alternative yang cerdas untuk dijalankan.
Nah, seperti janji saya, sesudah kita membahas mengenai keunggulana atau kelebihdan dari menjalankan suaha franchise, selanjutnya kita akan membahas mengenai kekurangan dari usaha franchise di artikel yang kedua ini. tak perlu panjang panjang, langsung saja kita bahas satu persatu sebagai bayangan dan pertimbangan anda.
Banyak Membayar kepada Franchiser
Posisi kita saati ini adalah orang yang numpang nama atau menyewa brand milik orang lain atau lembaga usaha lain. Tentunya ada suatu pengganti yang harus kita bayarkan kepada franchiser yaitu dalam bentuk uang. Ada sejumlah uang yang harus kita bayarkan kepada pihak franchiser. Terlebih saat kita memulai kerjasama dengan pihak franchiser, untuk mendapatkan persetujuannya, kita harus membayar sejumlah uang sebagai uang pembeli atau penyewaan hak merek dagang. Dan umumnya uang pembukaan ini lumayan besar, walaupun tergantung pada seberapa besar skala usaha dan seberapa terkenal dan terpercaya brand milik franchiser itu di mata umum. Selain uang pembuka itu, kita juga harus membayar fee atau royalty atau lebih simpelnya kita bisa sebut sebagai jatahnya. Setiap bulan atau periode tertentu kita harus membayarkan sejumlah uang dari persentese keuntungan yang kita miliki atau dapatkan kepada pihak franchiser. Besaran persentase atau nilainya bergantung pada perjanjian atau kesepakatan di awal – awal. Selain itu, kita juga harus membayar sejumlah uang kepada mereka atas pelatihan yang harus kita dapatkan. Tentunya untuk sukses menjalankan suatu usaha, kita wajib memiliki pengetahuan atau pemahaman atas usaha dan prosedur yang akan kita jalankan. Dan untuk mendapatkan itu semua, kita harus melalui pelatihan yang diadakan pihak franchise.
Keterikatan
Dengan adanya kesepakatan, sudah pasti kita tidak bisa leluasa melakukan tindakan tertentu. Setiap langkah yang kita jalankan harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan mereka atau pihak franchiser. Hal ini sungguh sungguh merepotkan, belum lagi ketika apa yang kita pikirkan tidak sejalan dengan konsep mereka, mereka akan langsung menolaknya walaupun idea tau pemikiran anda itu baik untuk dijalankan. Kita juga terikat atas setiap aturan yang ada. Tentunya ketika kita menjalankan usaha, kita mengaharapkan pendapatan yang sebesar mungkin. Salah satu caranya adalah dengan menaikan nilai jual setinggi mungkin, walaupun ini sifatnya posibleuntuk dilakukan tapi anda tidak bisa melakukannya. Terlebih ketika mereka atau pihak franchiser sudah menentukan harganya. Anda tidak bisa menolak aturan itu apalagi melanggarnya, sanagt besar resikonya. Anda juga akan kesulitan melakukan pembaharuan konsep atau strategi yang bisa dilakukan tanpa persetujuan dari mereka. Keterikatannya juga tidak sampai disitu, biasanya ada juga sistem kontrak tertentu yang sangat mengikat anda yang tentunya menyusahkan atau juga ada sistem pentargetan. Tetapi semua ini bergantung pada persetujuan di awal awal.
Diawasi Terus Menerus
Anda bisa bayangkan sendiri, bukan hanya keterikatan yang ketat, tetapi juga mendapatkan pengawasan yang sangat ketat dan sifatnya terus menerus. Bayangkan saja, anda tidak mungkin merasa nyamnan ketika sedang duduk sendiri di taman dan diperhatikan atau dilihat terus oleh orang lain. Jika itu saja sudah membuat tidak nyaman, apalagi diawasi terus menerus ketika menjalankan usaha. Anda akan kesulitan untuk bertindak dan menjalankan tindakan tertentu, walaupun tujuannya baik, tetapi tetap saja mendapatkan pengawasan yang ketat.
Banyaknya Peraturan
Seperti yang tadi disinggung, usaha franchise memiliki segudang peraturan yang musti ditaati oleh para franchiseenya. Kondisi ini akan semakin menyulitkan kita untuk berindak. Kita tidak memiliki keleluasaan untuk melakukan tindakan kreatif yang bertentangan dengan aturan mereka. Tidak bisa dipungkiri, hal ini memang sangat mengekang kita sebagai pihak franchisee. Karena, ini menyangkut langusng pada keleluasaan bertindak. Dengan adanya ini semua, kita tidak bisa secara langsung memberikan atau membuat perubahan konsep bisnis atau menjalankann suatu cara kratif yang asing.
Itulah kekurangan yang ada pada tubuh usaha franchise. Tetapi jangan anda lihat dari segi kekurangannya saja, tentunya setiap bisnis memiliki kekurangan dan resiko masing masing. Jika anda ingin sukses anda pasti akan melewati dapur tempa menuju status yang lebiih baik bukan ?
Index
Keuntungan Bisnis Franchise
Sponsore link
jasa pembuatan website toko online