Disiplin Dan Bersyukur
Disiplin Dan Bersyukur. Setelah dalam artikel sebelumnya bagian pertama kedua, ketiga dan keempat kita membahas tentang sikap yang harus kita miliki, di bagian yang terakhir ini kita akan membahas mengenai disiplin dan kerja keras dan pembaharuan mindset yaitu bersyukur. Mungkin sebagian dari kita sudah mengerti betapa pentingnya dua hal ini dalam mewujudkan upaya yang sedang kita bahas ini, namun ada banyak sisi yang masih perlu kita pelajari, sebab tidak main main dan banyak sekali dampak positifnya. Dan mungkin sebagian dari kita juga malah menjadi bingun, terutama untuk bersyukur, mengapa point ini dijadikan sebagai langkah untuk menjadi pegawai sukses. Padahal hal tersebut lebih mengarah pada sisi kerohanian. Nah tentu saja semua itu ada alasannya, jadi seperti apa pembahasannya? Langsung saja kita masuk ke dalam bahasan di dua point atau langkah terakhir ini tanpa harus basa-basi lagi.
Sponsore Link Jasa SEO
Disiplin dan Bekerja Keras
Dalam konteks apapun yang diupayakan, kedisiplinan dan kerjakeras tentu akan sangat penting untuk dijalankan. Tanpa adanya suati sifat kedisiplinan dalam diri kita, kita tidak akan mungkin berhasil atau mencapai pada titik dimana kita bisa dikategorikan sebagai pegawai yang sukses. Disiplin adalah hal yang mengarah kepada keteraturan dan memegang teguh suatu prinsip. Termasuk sesuatu yang kita raancangkan, contohnya dalam lingkup pekerjaan, saya mengusahakan untuk mendapatkan banyak uang setiap harinya, akhirnya diluar pekerjaan resmi saya sebagai seorang pegawai, saya memiliik kegiatan atau pekerjaan sampingan. Dan saya disiplin dan tetap melaksanakan semua ini dengan teratur dan konsisten, meskipun sangat melelahkan dan membagi bagi waktu dengan sangat ketat. Begitu juga dengan kerja keras, tidaka da kata malas atau lelah yang ada cukup. Pekerja keras akan berhenti dari aktivitas kerjanya ketika dia sudah merasa cukup dan bukan merasa lelah. Pegawai yang berorientasi pada kesuksesan juga gemar sekali dengan bekerja keras, meskipun pelaksanaannya melelahkan dan sangat sulit, tetapi terus dilakukan dengan memperhatikan kedisiplinan. Disiplin mengatur waktu, disiplin cara, disiplin agenda, disiplin dalam segala hal.
Kerja keras dan disiplin adalah dua unsur yang tidak bisa dipisahkan, tidak mungkin seseorang bisa melakukan kerjakeras dnegan baik tanpa adanya kedisiplinan. Dan tidak mungkin seseorang dapat dikatakn disiplin jika dia tidak bekerja keras untuk melakukannya. Dan jika saat ini anda belum memiliki kerja keras dan disiplin dalam kepribadian anda, maka anda harus segera milikinya. Lihatlah apa yang anda dapatkan saat ini, itulah yang anda hasilkan jika melakukan pekerjaan secara normal, tetapi ketika anda bekerja lebih keras dari normal atau biasanya itu, anda akan menghasilkan yang lebih juga dan mudah mencapai titik kesuksesan. Itulah pentingnya kedisiplinan dan kerja keras. Jadi, langkah yang kesembilan adalah berusaha untuk membiasakan hidup disiplin dan kerjakeras. Sekalipun susah dan melelahkan, tetapi jika sudah terbiasa anda tidak akan mudah tergoyahkan dari prinsip itu.
Bersyukur
Dan akhirnya kita sudah sampai pada tahap kesepuluh atau tahapan paling terakhir. Tentu akan ada banyak dari kita yang akan merasa bingung mengapa bersyukur ini harus dimasukan dalam tahapan ini. jawabannya tak lain karena hal ini penting. Lihatlah di sekeliling anda, ada berapa banyak orang yang gagal sukses karena kurang bersyukur. Saya pribadi mengenal banyak orang yang gagal karena tidak bersyukur, umumnya mereka memiliki penyebab yang sama, yaitu terlalu memikirkan obsesi yang besar dan tidak realistis dan terlalu berlebihan. Contohnya ketika anda sudah mencapai dimana anda bisa dikategorikan menduduki posisi atau pendapatan yang baik, tetapi and masih saja terus berusaha mendapatkan yang tinggi dan semakin tinggi lagi. Memang kita diajarkan untuk tidak mudah puas, tetapi kita juga ingat untuk bersyukur. Dan dalam konteks contoh tadi, itu sudah mengarah kepada keserakahan. Tentu anda mengetahui baha kesuksesan memeang susah diraih dan tidak cepat didapatkan, harus ada pengorbanan dan prosesnya yang berjalan. Nah, jika anda sudah mednaaptkan suatu kemajuan yang lumayan, jangan gegabah untuk memaksa diri lebih maju, tetapi pertahankan dulu yang sudah didapatkan dan selanjutnya baru anda masuk untuk mengupayakan agar lebih maju lagi. Inilah yang dikatakan bersyukur.
Tak jarang ada orang yang sudah mengalami kemajuan, tetapi karena dia serakah atau kurang bersyukur, akhirnya mengambil resiko untuk memaksakan diri lebih maju lagi, dan akhirnya dia harus menerima resiko itu. Dan bukannya semakin maju, dia amalah megnalami kemunduran atau kejatuhan, sebab tak jarang ada banyak orang yang mengupayakannnya dengan menjalankan atau melalui cara cara yang negatif, atau yang seolah olah baik tetapi sebenarnya busuk. Contohnya ada seseorang pegawai yang mulai diperhatikan atasan karena kemajuan yang ada padanya, selain itu dia juga memiliki suatu pengetahuan dan skill sehingga gajinya naik. Tetapi dia memaksakan keadaan itu untuk lebih maju lagi, akhirnya di amenjilat atasannya itu untuk memberikan gaji lebih banyak dan lebih diperhatikan lagi oleh atasan tersebut. Mungkin cara ini kelihatan bagus dan efektif tapi ini membawa kehancuran bagi anda. Jadi milikilah rasa bersyukur dalam hidup kepegawaian anda sebagai langkah terakhir.
Indeks
bagian 1 Motivasi dan Keinginan
bagian 2 Kesadaran Dan Strategi
bagian 3 Kedewasaan Pikiran Dan Pengalaman Sebagai Pembelajaran
bagian 4 Orientasi dan Pantang Putus Asa
bagian 5 Disiplin dan Bersyukur