Karakteristik Modal Bisnis Yang Sehat. Dalam dunia usaha, keberadaan modal adalah salah satu keharusan yang memang umum. Sebab tanpa adanya modal yang bisa menunjang pelaksanaan ide atau gagasan bisnis yang ada di benak si pemiliknya, teutnya ide atau gagasan itu tidak akan pernah ditindaklanjuti dan dijalankan dalam konteks bisnis yang sesungguhnya. Hal ini yang membuat ada begitu banyak orang rela bekerja bertahun tahun di perusahaan orang lain untuk menabung dan memperoleh modal untuk usahanya pribadi. Saya sendiri mengenal begitu banyak orang yang demikian dan saya juga merupakan salah satunya. Modal dalam konteks bisnis memiliki orientasi yang memang mengarah pada pelaksanaan dan pendirian bisnis itu sendiri. Nah, dalam bahasan kita kali ini, kita akan membahas mengenai modal dalam konteks bisnis yaitu karakteristik dari modal bisnis yang sehat. Sebab tidak semua modal bisnis bisa dikatakan sehat atau membuat keadaan bisnis menjadi hidup dan maju. Contohnya seperti yang tadi kita ketahui, ada begitu banyak orang yang rela hidup bertahun tahun di perusahaan orang untuk bekerja dan menabung untuk memiliki modal usaha bagi dirinya. Pasti yang tidak sabar akan mengambil jalan pintas atau cara lainnya yang justru membahayakan posisi bisnisnya di masa yang akan datang. sebab memang semangat yang menggebu gebu diawal pemikiran bisnis si pelakunya akan menutup perhatiannya akan hal yang negatif yang tentunya bisa merusak hidupnya di masa yang akan datang.
Sponsore web design jakarta
Contoh yang paling umum adalah mereka yang memang meminjam uang sana sini untuk memulai atau memodali bisnisnya. Karena begitu semangatnya ia tidak memperhitungkan resiko yang akan terjadi di masa yang akan datang. mungkin uang pinjaman itu akan dibayar di masa yang akan datang, tetapi bagaimana jika usahanya gagal dan menemui kebuntuan ? tentu ini berseiko sekali bukan ? ini langsung saja kita masuk ke dalam inti bahasan ini mengenai karakteristik modal bisnis yang sehat ;
Modal Yang Minim Resiko
Modal yang sehat yang pertama adalah modal yang memiliki resiko yang sifatnya minim atau bahkan tidak memiliki resiko sama sekali. Contohnya yang hasil kerja pribadi selama bertahun tahun yang dijaga sedemikian rupa. Tentunya modal semacam ini akan sehat, sebab kita menguras keringat untuk mendapatkannya dan ketika kita mulai melakukan bisnis priabadi, tentunya kita akan berhati hati dan tidak akan melepaskannya begitu saja tanpa ada perhitungan yang matang, sebab tentu tidak ingin kerja keras yang dilakukan selama bertahun tahun itu menjadi sia sia. Beda halnya dengan mereka yang meminjam sana sini, palagi yang berbunga, mungkin idenya cemerlang atau gagasannya begitu bagus. Tetapi dalam pelaksanaan bisnis yang sesungguhnya, tidak semudah dan seindah yang dipikirkan, pasti ada saja keadaan yang tidak diperhitungkan sebelumnya dan ini sangat buruk jika benar benar terjadi. Si pelakunya bisa terlilit hutang yang banyak, sebab memang itu bukan uangnya. Dan yang demikian cenderung akan jor joran mengeluarkan uang untuk segala hal yang ada dalam bisnisnya tanpa perhitungan mendalan, sebab memang begitu semangatnya.
Modal Yang Memiliki Tingkatan Cukup Dalam Skala Usaha
Modal yang sehat yang kedua adalah modal yang memiliki tingkatan skala yang cukup dalam taraf skala usaha yang anda akan dirikan. Sebab ada begitu banyak orang yang membuka bisnis dengan modal yang pas pasan dan ketika dia mengalami hambatan atau membutuhkan dana untuk menyelesaikan hambatan dan permasalahan yang timbul di masa yang akan datang, dia kerepotan sendiri. Demikian juga yang memaksakan membuka usaha, padahal uang atau modalnya bisa dikatakan kurang, tentunya akan sangat tidak bagus sekali bukan ? dan akhirnya sama seperti contoh pertama tadi. Hal ini adalah realita dan sudah banyak yang mengalami dan menyesalinya, jangan anda paksakan jika memang seperti itu, sebab bisnis bukan hal main main dan coba coba peruntungan. Tunggu sampai modal anda cukup dan baru anda layak menjalankannya secara langsung.
Modal Yang Memiliki Cadangan
Modal yang sehat selanjutnya adalah modal yang memiliki cadangan paling tidak sebesar sepertiga dari modal utamanya. Untuk apa modal cadangan itu ? untuk membackup atau beking modal utama ketika ada kebutuhan yang mendesak dan sangat perlu ketika ada pelaksanaan bisnis yang memang sangat menghambat. Sebab sebagaimana kita ketahui, melakukan bisnis probadi sama saja menhadirkan masalah dalam hidup anda, sekarang bagaimana anda manggulanginya dan menjadi orang yang duduk dalam posisi pemenang. Dan untuk mengatasi hambatan seperti itu, anda membutuhkan dana cadangan. Untuk anda yang pernah memiliki usaha atau pernah gagal berbisnis pasti anda setuju bahwa ada begitu banyak hal yang tidak terduga sebelumnya ketika anda benar benar menjalankan usaha. Contohnya adalah pengalaman rekan saya, dia memiliki usaha garmen dengan brand tertentu, dalam pelaksanaan usahanya, dia memproduksi banyak pakaian, tetapi ada kesulitan saat membicarakan penjualan. Nah, dia menggunakan biaya atau modal cadangan untuk melakukan pemasaran dengan periklanan baik di internet atau media cetak di tanah air, dan ini yang menolong bisnisnya yang menurutnya sudah diambang kejatuhan waktu itu.