Kedewasaan Pikiran Dan Pengalaman.
Kedewasaan Pikiran Dan Pengalaman. Kali ini kita masuk ke dalam bagian ketiga dari rangkaian bahasan mengenai langkah untuk menjadi pegawai yang sukses, tak bosannya kami ingatkan disini bahwa kesuksesan yang dimaksud disini adalah suatu titik dimana kita mencapai suatu masa kita bisa memilih untuk tetap tinggl di zona nayman dengan menjadi pegawai yang sudah berkualtias dan profesional dengan segala kelebihan atau kita bisa melanjutkan karir kita ke dalam suatu bisnis pribadi. Nah, di dua artikel sebelumnya kita sudah belajar dan membahas mengenai motivasi, keinginan dan kesadaran, strategi, maka di artikel bagian ketiga ini kita akan membahas mengenai kedewasaan pikiran dan pengalaman sebagai pembelajaran. Tentunya pegawai yang sukses sudah pasti harus memiliki kedewasaan pikiran sebab akan berpengaruh langsung pada tindakan yang akan dilakukannya ketika ada suatu persoalan atau hal lainnya diluar persoalan. Disamping itu tentu dalam setiap langkah hidup kita memiliki suatu pengalaman bukan ? dan itu tidak terlepas dengan karir sebagai pegawai. Lalu, apa kaitannya kedua point ini dalam bahasan ini ? langsung saja kita masuk ke dalam inti bahasannya.
sponsore Jasa Pembuatan website Murah
Kedewasan Pikiran
Tentu dalam setiap aktivitas dalam keseharian kita, kita memerlukan yang namanya pikiran. Sebab inilah yang menentukan bagaimana kita mengambil keputusan atas tindakan yang akan dilakukan juga untuk menjalankan sesuatu dalam keseharian tersebut. Nah, kedewasaan pikiran sangat kita butuhkan agar apapun keputusan yang kita ambil serta tindakan atau masih rencana yang kita buat bisa mengarah ke arah yang positif dan benar. Cara berpikir kita akan sangat mempengaruhi keputusan dan tindakan yang akan terjadi berikutnya. Dan sebaliknya ketidak dewasaan pikiran , akan menyebabkan keputusan dan rencana maupun tindakan yang akan dilakukan terlihat rancu atau aneh dan ketika dilakukan bukannya membawa hal positif tetapi malah berdampak negatif. Itulah sebabnya kenapa kedewasaan pikiran sangat diperlukan dan termasuk dalam pekerjaan kita sebagai pegawai. Tentu dalam kegiatan sehari hari dikantor kita melakukan segala sesuatunya dengan pemikiran, bukan asal atau tanpa arah.
Dengan adanya kedewasaan pikiran, segala konsep, atau planning yang kita buat atau rancangkan, akan melalui berbagai proses atau tahapan. Contohnya pertimbangan, sebab segala sesuatu yang dipikirkan tentunya akan membawa hasil nah hasil inilah yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dari hal yang dihadapi atau yang ada. Contohnya ketika ada atasan yang begitu menekan bawahannya. Tentu pegawai yang tidak memiliki kedewasaan pikiran akan memikirkan sesuatu yang mengarah pada hal yang kurang baik atau tidak seharusnya dilakukan contohnya seperti pindah tempat kerja, atau bisa juga malah berusaha mencari cari kesalahannya dan menghasut pegawai lainnya agar atasan itu tidak dusukai menegement dan akhirnya malah tertekan balik. Tetapi untuk pemikiran yang dewasa, dia akan berusaha untuk memuaskan atasannya itu, contohnya ya seperti di point bagian sebelumnya mengenai kesadaran, mengerjakan suatu tugas tanpa aba aba atau tanpa harus disuruh. Atau tindakan lainnya yang membuat si atasan itu tidak melulu menekan bawahan dan berusaha untuk membuatnya tetap senang, tetapi perhatikanlah hal yang dimaksudkan disini adalah mengarah pada hal positif dan bukan menjilat si atasan itu. Itulah contohnya. Begitu juga dalam aktivitas kantor lainnya, sebab semuanya butuh pemikiran, jadi langkahnya adalah anda harus mampu medewasakan pemikiran anda. Sehingga setiap rencana atau tindakan anda selalu tepat sasaran dan mempermudah untuk mensukseskan anda.
Pengalaman Sebagai Pembelajaran
Dalam jenjang karir, tentu ada banyak sekali tekanan yang terjadi di lingkup kantor tersebut. Berbeda dengan jenjang pendidikan dimana kita hanya diharuskan untuk belajar belajar dan belajar guna mendapatkan prestasi yang baik, pada jenjang ini tekanannya lebih dari itu. Contohnya kesulitan mencari pekerjaan dan hasilnya harus menerima pekerjaan yang sebetulnya kruang cocok atau menyusahkan atau memberatkan. Kebanyakan orang akan menghadapi situasi seperti ini dengan sungut sungut atau malas malasan sebab terlalu memikirkan kesulitan dan beratnya pekerjaan itu. Padahal semua pengalaman itu sangat berguna sebagai pembelajaran, tentu apa yang terjadi dalam kehidupan kita ini ada faedahnya bukan ? jadi ketika anda mendapatkan suatu pekerjaan atau posisi yang kurang mengenakan maka jadikan saja sebagai pembelajaran. Jika demikain itu tandanya anda sudah memiliki suatu kedewasaan pikiran. Itulah contohnya, masih banyak contoh lainnya, sesuai dengan pengalaman atau apa yang anda hadapi saat ini. sebab tak jarang ada pegawai yang sukses yang berawal dari masa masa seperti itu. Saya pribadi memiliki sorang kenalan sesama pegawai, tetapi dia jauh diatas saya walaupun sama sama seorang pegawai dan saya mengkategorikannya sebagai pegawai yang sukses. Sebab dia memiliki banyak sekali pengetahuan dari berbagai bidang, contohnya otomotif, perakitan elektronik, sistem, programing, database, CCTV. IT, akuntansi, bisnis, dan masih banyak lagi. Ketika saya tanya, apa yang membuat dia seperti itu dan bisa mencapai tarahf dimana bisa dikatakan sebagai pegawai yang sukses, jawabannya sederhana, “dari pengalaman.”
Jadi walaupun apa yang ada dan terjadi dalam kehidupan kita ini terlebihd alam jenjang karir ini sifatnya tidak mengenakan, tetapi kita harus mampu menjadikannya sebagai media pembelajaran. Pengalaman adalah guru terbaik, jadi ketika anda menghadapi situasi yang sama di masa yang akan datang, maka anda tidak akan kesulitan dan bingung lagi, terlebihd alam karir sebagai pegawai ini. cukup dijalani saja tidak usah terlalu mementingkan kesulitan dan beratnya pekerjaan. Inilah yang sering melecut orang untuk mengalami percepatan menuju kemajuan, sebab sudah pasti kita tidak akan pernah suka atau betah dalam situasi yang tidak enak itu bukan ?
Indeks
bagian 1 Motivasi dan Keinginan
bagian 2 Kesadaran Dan Strategi
bagian 3 Kedewasaan Pikiran Dan Pengalaman Sebagai Pembelajaran
bagian 4 Orientasi dan Pantang Putus Asa
bagian 5 Disiplin dan Bersyukur